Entri Populer

Selasa, 23 Oktober 2012

Jaringan Internet


Pengertian Jaringan Internet


Teknologi berkembang pesat sehingga ada sebuah slogan yang mengatakan "Dunia di Gemgaman Tangan Anda", salah satu teknologi yang sungguh fenomenal adalah Internet, sebuah Jaringan yang begitu kompleks namun sungguh mengagumkan maka kita sebut sebagai Jaringan Internet. Internet adalah jaringan komputer yang bisa dikategorikan sebagai WAN, menghubungkan berjuta komputer diseluruh dunia, tanpa batas negara, dimana setiap orang yang memiliki komputer dapat bergabung ke dalam jaringan ini hanya dengan melakukan koneksi ke penyedia layanan internet (internet service provider / ISP) seperti Telkom Speedy, atau IndosatNet. Internet dapat diterjemahkan sebagai international networking (jaringan internasional), karena menghubungkan komputer secara internasional, atau sebagai internetworking (jaringan antar jaringan) karena menghubungkan berjuta jaringan diseluruh dunia.


Internet dimulai ketika Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Department of Defense USA) membangun sebuah jaringan komputer di tahun 1969, yang diberi nama ARPANET (Advanced Research Project Agency NETwork) dengan tujuan untuk menghubungkan beberapa komputer yang berada dibeberapa universitas melakukan riset militer, terutama untuk membangun jaringan komunikasi komputer yang mampu bertahan terhadap serangan nuklir. Jaringan ini berkembang terus, semakin banyak komputer yang terlibat, dan riset disisi pengembangan perangkat lunak juga berkembang. Pada bulan Mei tahun 1974, Vinton G.Cerf dari Stanford University dan Robert E.Kahn dari Departemen Pertahanan USA, mempublikasi sebuah paper di IEEE Transaction on Communication berjudul “A Protocol for Packet Network Intercommunication”, konsep ini kemudian populer sebagai protokol TCP/IP, ketika ARPANET meng-adopsi protokol menjadi protokol standard untuk ARPANET pada tahun 1983. Pihak universitas terutama University of California at Berkeley kemudian membangun sistem operasi Berkeley Software Distribution Unix) atau BSD UNIX (dikenal dengan nama Free BSD Unix) dan pihak departemen pertahanan membiayai Bolt Baranek dan Newman (BBN) untuk meng-implementasi protokol TCP/IP pada BSD Unix untuk diterapkan pada ARPANET, dengan demikian cikal-bakal internet terbentuk.

Pada penghujung tahun 1983, jaringan ARPANET dibagi dua menjadi DARPANET (Defence ARPANET) dan MILNET (MILitary NETwork). Pada tahun 1985 dibentuklah jaringan NFSNET (National Science Foundation NETwork) untuk menghubungkan supercomputer yang ada diberbagai universitas di Amerika dan disambungkan dengan ARPANET. Jaringan NSFNET dikembangkan terus oleh periset perguruan tinggi. Pada tahun 1988 jaringan backbone internet ini hanya berkapasitas 56 Kbps. Walaupun pada tahun 1990 secara resmi ARPANET ditutup, namun jaringan internet yang telah terbentuk diteruskan oleh pihak universitas di Amerika dan memasukkan jaringan universitas di benua Amerika (Kanada dan Amerika Selatan) serta jaringan di Eropa menjadi bagian dari internet. Pada tahun 1992 jaringan backbone ditingkatkan ke T3 dengan kecepatan 45 Mbps, dan disekitar tahun 1995 ditingkatkan lagi menjadi OC-3 pada kecepatan 155 Mbps. Kini backbone internet berkecepatan tinggi dalam order Gbps.

Topologi internet pada dasarnya adalah mesh-topology, menghubungkan banyak jenis jaringan melalui sistem packet-switching, kalaupun bisa dikatakan yang menjadi pusat-nya adalah beberapa NAP (Network Access Point) yang ada di San Fransisco (Pacific Bell), di Chicago (Ameritech), New Jersey (Sprint), dan Merit Access Exchange (MAE) di San Fransisco (MAE West) dan Washington, D.C (MAE East) yang ditangani oleh MFS Datanet.

Walaupun tidak ada organisasi yang memiliki internet, namun ada banyak organisasi yang memelihara jaringan ini melalui penetapan standarisasi protokol, aturan-aturan, serta metoda akses. Internet Engineering Task Force (IETF) menangani masalah-masalah teknis yang timbul di internet, seperti masalah pada protokol, arsitektur dan pengoperasian internet. Internet Research Task Force (IRTF) menangani riset teknis, seperti sistem pengalamatan dan rekayasa lainnya. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) mengatur pembagian alamat IP (IP#) ke berbagai negara dan organisasi. Internet Society (ISOC) menangani masalah administrasi dan struktur organisasi internet.

Badan usaha komersil kemudian menyediakan layanan akses dengan menyediakan koneksi dari komputer pengguna ke internet, dan badan ini disebut sebagai penyedia akses internet atau ISP. Beberapa ISP terkenal di dunia adalah America On Line (AOL), Australia OnLine, CompuServe, GEnie, dan Prodigy. Di Indonesia ada TelkomNet, IndosatNet, Wasantara Net, InterNux, dan sebagainya. ISP menyediakan koneksi dial-up melalui modem-telepon, koneksi wireless melalui antena WLAN, atau koneksi ADSL melalui telepon. Protokol koneksi yang digunakan adalah SLIP (Serial Line Interface Protocol) atau PPP (Point-to-Point Protocol), dimana koneksi SLIP biasanya lebih lambat dari PPP.

GAMBAR: Koneksi ke Internet


Secara logis jaringan internet dibagi kedalam beberapa domain, yang menurut standar IPv4 (Internet Protocol version 4) di-identifikasi melalui nomer IP 32 bit atau 4 angka biner yang dipisahkan dengan titik (seperti 192.168.10.25). Tipe domain standar antara lain:

.com = organisasi komersil
.edu = institusi pendidikan di Amerika
.ac = institusi akademik
.gov = institusi pemerintah
.mil = organisasi militer
.net = penyedia akses jaringan
.org = organisasi non-profit

Disamping itu domain juga dibagi berdasarkan negara, misalnya:

.au = Australia
.ca = Kanada
.id = Indonesia
.jp = Jepang
.my = Malaysia
.sw = Swedia
.th = Thailand

Penggunaan Internet Sehat Bagi Pelajar
Perkembangan teknologi internet dewasa ini begitu pesat dan telah begitu memasyarakat, tidak hanya berlaku di kalangan dewasa namun juga di kalangan anak dan remaja termasuk siswa sekolah dasar. Pesatnya perkembangan tersebut juga diiringi dengan semakin meningkatknya pengguna Internet. Hebatnya lagi pengguna terbesar saat ini adalah para pelajar SLTP diikuti oleh pelajar SLTA dan kalangan mahasiswa justru menempati urutan ketiga. Bahkan saat ini mulai maraknya pelajar SD bermain Internet baik di rumah maupun di warung-warung Internet menjadi bukti bahwa teknologi internet sudah mulai merebak bagai virus.

Makin meratanya pengguna Internet di satu sisi memang sangat menggembirakan, di sisi lain meratanya pengguna Internet hingga sampai kepada pelajar SD juga mengancam kerusakan dan dekadensi moral para pelajar, karena Internet bagaikan pisau bermata dua. Ada manfaat positif yang yang bisa diambil di sisi lain Internet juga memiliki dampak negatif yang mengancam anak-anak. Sebagai bukti munculnya data dan fakta dikalangan pelajar, saat ini telah terjadi pergeseran orientasi penggunaan Internet yang sangat memprihatinkan. Sebagian besar (>75%) pelajar menggunakan internet hanya untuk bermain game online dan membuka situs jejaring social. Terlebih situs jejaring sosial yang terkenal saat ini (facebook) di dalamnya sudah menyertakan fasilitas chatting, dan games. Sudah barang tentu situs ini menjadi halaman favorit yang dikunjungi para pelajar tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.

Perkembangan teknologi internet sampai saat ini belum mempunyai formula jitu yang yang dapat berfungsi sebagai filter bagi para penggunanya. Justru dewasa ini teknologi internet semakin meradang menerjang, hal ini jika tidak disiasati dengan cerdas maka melahirkan wabah penyakit yang begitu akut terhadap perkembangan peserta didik. Banyak contoh kongkrit yang membuat kita terperangah, betapa teknologi internet telah membawa dampak yang begitu serius. Sebut saja, malas belajar gara-gara kecanduan game online, mengunggah situs-situs dewasa, bahkan tidak sedikit anak-anak yang menghilang dari keluarganya karena diajak oleh seseorang yang dikenal lewat jejaring sosial semacam facebook. Pada perkembangannya, jika tidak segera diatasi maka permasalahan-permasalahan yang disebabkan oleh kemajuan teknologi internet mungkin akan semakin menyeramkan.

Banyaknya dampak negatif dalam penggunaan teknologi Internet bukan berarti kita menjadi antipasti terhadap teknologi yang satu ini, melarang dan mengharamkan anak-anak menggunakan teknologi khususnya Internet bukanlah jalan keluar yang tepat. Yang perlu dilakukan adalah memberikan arahan dan juga sebuah ‘warning’ kepada mereka, dampingi mereka dan sampaikan hal-hal yang positif yang dapat diambil dari internet.

Dalam hal ini sekolah melalui guru merupakan salah satu pihak yang harus pro aktif mencari solusi dari setumpuk permasalahan di atas. Oleh karena itu, SDIT Islamia saat ini sudah mulai menyadarkan para guru untuk bermedia dan mampu menguasai teknologi internet sebagai modal awal mereka, selanjutnya mengarahkan serta membimbing siswanya bagaimana menggunakan internet yang sehat. Berbagai pelatihan ke arah pengenalan sampai penggunaan teknologi internet menjadi programprioritas dalam rangka meningkatkan kompetensi guru. Karena begitu ironis, sampai saat ini tidak sedikit guru dan orang tua yang belum mempunyai kesadaran bermedia serta tidak melek internet. Sementara siswanya sudah lebih jauh menguasai teknologi internet. Hal ini menjadi ruang bagi siswa untuk berselancar di dunia maya tanpa merasa diawasi hingga bermanuver kearah yang cenderung negative.

Setelah kompetensi tersebut dikuasai, lebih lanjut manajemen dan guru terus mencari formula untuk mengarahkan, membimbing serta merangsang siswa agar memanfaatkan teknologi internet secara positif. Banyak hal yang telah dan akandiprogramkan untuk mengarahkan, membimbing serta merangsang mereka untuk menggunakan internet secara sehat, diantaranya adalah sebagai berikut : 

  1. Memanfaatkan situs jejaring sosial dalam hal ini facebook untuk berdiskusi dan membahas pelajaran dengan membuat grup. 
  2. Program guru nge-Blog ‘One Teacher One Blog’. Membekali guru dengan keterampilan menulis dan mengirimkan tulisan mereka ke dalam Blog (Situs Online).
  3. Mengarahkan siswa untuk mengirimkan hasil karyanya ke berbagai media cetak dalam ini ‘Blog’, atau memajang karyanya di media online seperti kompasiana. Progam yang akan diluncurkan adalah “One Student One Blog” (Satu siswa satu Blog). 
  4. Ketika siswa sudah pandai menggunakan dan memanfaatkan blog, sekolah akan mengadakan sebuah kompetisi bagi siswa yang aktif dalam berkarya semisal menulis puisi, cerpen, jurnal, serta mengupload poto yang telah dipajang di situs jejaring sosial, blog serta media online lainnya oleh siswa. Hal ini penting dilakukan sebagai reward atas karya siswa, dengan harapan siswa akan semakin gigih untuk berkreatifitas serta menggunakan internet sehat. 
  5. Islamia sudah menyiapkan sarana informasi dan komunikasi dengan membuat website sekolah dengan alamat www.islamia.sch.id, situs ini akan digunakan oleh orang tua, siswa dan guru sebagai ruang kreatifitas. 
  6. Untuk membekali siswa kelas VI dalam rangka Ujian Nasional Sekolah Dasar, Islamia telah menyediakan blog khusus dengan alamat www.islamia.sch.id/suksesuasbn. Kemudian guru akan akan membimbing mereka untuk mengerjakan latihan soal secara online yang ada di situs tersebut. 
  7. Pihak sekolah terbuka menerima masukan-masukan dari Bapak/ Ibu wali murid dengan menyiapkan alamat e-mail para guru, dan manajemen sekolah. Email Bapak/Ibu guru dan manajemen sekolah dicantumkan di website sekolah. 
  8. Dan tentunya masih banyak cara untuk mengarahkan serta membimbing siswa supaya menjadi pengguna internet yang sehat. Setiap langkah-langkah tersebut, dalam hal ini kami pihak sekolah khususnya guru senanantiasa mempertimbangkan penanaman pendidikan akhlaq dan karakter kepada setiap siswa.
Beberapa solusi di atas, sangat mungkin bisa menjadi filter sisi negatif internet.
Namun, akan lebih kuat lagi jika ditambah adanya daya dukung yang kuat dari orang tua di rumah. Untuk itu maka dalam hal ini semua elemen harus mempunyai sensitifitas untuk bersinergis dengan membuat program yang konsisten dan berkelanjutan dalam menanggapiberbagai permasalahan yang disebabkan oleh pengaruh teknologi internet. Mari berinternet sehat untuk pendidikan berkualitas. Karena Internet Yang Berkualitas akan Membimbing Anak Bangsa Indonesia !

Penggunaan Internet di Bidang Pendidikan

Dunia Internet di Bidang Pendidikan

Perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi sudah sedemikian cepat sehingga merasuk dalam kehidupan manusia sehari-hari. Tanpa disadari produk teknologi sudah menjadi kebutuhan manusia di Indonesia. Penggunaan televisi, telepon, fax, cellular phone (handphone), dan sekarang komputer sudah bukan menjadi hal yang aneh dan baru, khususnya di kota-kota besar. Mulai dari orang tua sampai anak-anak pun tak ketinggalan untuk mengikuti perkembangan jaman yang begitu pesat ini.

internet untuk pendidikan

Pada abad ke 21, komputer menjadi suatu media yang sangat konvensional di dunia, terlebih dengan teknologi lain yang telah ditanamkan di dalamnya yaitu jaringan internet. Jaringan internet adalah jaringan komputer yang mampu menghubungkan komputer di seluruh dunia, sehingga informasi dalam berbagai jenis dan dalam berbagai bentuk dapat dikomunikasikan antar belahan dunia secara instan dan global. Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas.

Disadari betul bahwa perkembangan teknologi yang disebut internet, telah mengubah pola interaksi masyarakat, yaitu; interaksi bisnis, ekonomi, sosial, dan budaya. internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan, industri maupun pemerintah. Hadirnya internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan, terutama peranannya sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sebuah badan usaha dan bentuk badan usaha atau lembaga lainya. Dalam upaya meningkatkan proses pendidikan di tanah air dan menyambut berkembangnya teknologi komunikasi di abad milenium ini, ilmu mendapat penghargaan sangat tinggi. Dalam melakukan transfer ilmu banyak sarana yang dapat digunakan. Salah satunya adalah dengan internet. Melalui media internet, ilmu dapat disebarluaskan secara tepat, murah dan handal. Jarak tidak lagi merupakan kendala dan perbedaan waktu karena faktor geografi tidak menjadi halangan bagi seseorang yang ingin mengakses ilmu pengetahuan.

Penggunaan internet sebagai media pendidikan dapat dianggap sebagai sesuatu yang baru. Fenomena baru dibidang pendidikan ini diharapkan mampu menjadi solusi atas problematika yang terjadi selama ini. Telah banyak situs pendidikan yang tersaji di internet, yang menyediakan informasi keilmuan, artikel dan buku virtual (e-book), informasi sekolah, beasiswa bahkan perguruan tinggi virtual. Teknologi ini juga telah dimanfaatkan oleh banyak lembaga pendidikan sebagai kekuatan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Apalagi menyongsong diterapkannya sistem otonomi sekolah.

E-education, istilah ini mungkin masih asing bagi bangsa Indonesia.E-education (ElectronicEducation) ialah istilah penggunaan IT (Information Technology) di bidang Pendidikan. Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses, sekarang akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat berupa Digital Library. Sudah banyak cerita tentang pertolongan internet dalam penelitian atau tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui internet. Tanpa adanya internet banyak tugas akhir dan skripsi yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.

Dewasa ini, penggunaan internet telah merasuk pada hampir semua aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan, bahkan keagamaan. Pendeknya apa saja yang dapat terpikirkan. Para pelajar merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dengan kemunculan internet. Aneka referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Para mahasiswa tidak lagi perlu mengaduk-aduk buku di perpustakaan sebagai bahan untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah.Dalam era ini, banyak pelaku pendidikan memanfaatkan internet untuk memperoleh artikel-artikel yang dapat mendukung dan dapat dijadikan bahan acuan dalam penyusunan skripsi atau paper-paper lainnya. Selain itu adanya e-book baik yang free maupun yang berbayar memudahkan para pelajar dalam membacanya. Cukup dengan flashdisk seukuran permen, para mahasiswa dapat mengkoleksi ratusan atau bahkan ribuan e-book yang tersebar dalam internet. Mulai dari science, olahraga, komik, novel, religi, sampai dengan hal-hal mistik.

Cukup dengan memanfaatkan search engine, materi-materi yang relevan dapat segera ditemukan. Selain menghemat tenaga dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui di internet cenderung lebih up-to-date. Akibatnya, materi ilmiah yang diterbitkan melalui internet cenderung lebih aktual dibandingkan yang diterbitkan dalam bentuk buku konvensional. Selain itu, globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dari dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja dan kompetitif.

belajar di internet

Salah satu masalah pendidikan yang tak henti-hentinya dibicarakan, ialah sistem pendidikan yang belum mampu membangun generasi yang dapat mengatasi tantangan perubahan zaman seperti krisis ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Begitu gencarnya masalah pendidikan dibicarakan, menandakan masalah pendidikan ini perlu mendapat perhatian dan penanganan yang sungguh-sungguh. Secara umum berbagai kalangan menyoroti bahkan mempertanyakan mutu pendidikan di Indonesia, khususnya masalah prestasi belajar yang perlu mendapat perhatian. Istilah prestasi belajar sudah biasa diucapkan oleh hampir setiap pemerhati pendidikan dan orang tua murid. Tetapi di balik ungkapan tersebut, kadang kala makna atau hakekatnya belum dipahami secara baik. Masalahnya menyangkut ukuran prestasi belajar dan faktor-faktor apa saja yang menunjang serta yang menghambat prestasi pelajar itu. Semuanya belum secara tuntas teruraikan dan mendapatkan jawaban yang tepat. Oleh karena itu masalah prestasi belajar menarik diteliti untuk mendapat jawaban yang memadai.

Dengan adanya kemajuan internet, informasi yang dulunya sulit digapai kini begitu mudah diakses hanya dengan beberapa klik pada komputer. Padahal kita semua memaklumi bahwa era informasi seperti sekarang ini, siapa yang mendapat informasi terlebih dahulu maka ia lebih unggul daripada yang lain. Tidak sulit pula mahasiswa sudah terbiasa memanfaatkan fasilitas akses internet yang ada disekolah, kampus, cafe, hotspot maupun di warung-warung internet (warnet), ketika mereka membutuhkan untuk mencari sumber informasi sebagai bahan belajar ataupun bahan penelitian